Daunnya berbentuk oval dengan
lancip di bagian ujungnya, berwarna hijau segar dengan tekstur kasar.
Masam serta sedikit getir adalah rasa daun itu saat dikunyah. Ada yang
memiliki batang berwarna merah, ada pula yang memiliki batang berwarna
hijau. Namun jenis yang mana saja, tanaman itu ternyata berbahaya.
Tanaman
khat atau yang bernama latin
Catha edulis adalah tanaman yang belakangan menjadi perbincangan banyak orang.
Bukan tanpa alasan, Badan Narkotika Nasional menemukan zat baru dalam narkotika saat penggerebekan di rumah Raffi Ahmad bernama
methylone. Zat itu adalah turunan dari
cathinone, hasil ekstraksi dari
khat. Namun, belakangan baru diketahui, meski turunan dari
cathinone,
narkoba Raffi berbahan sintesis. Nanang Surantawijaya alias Jack
(47), warga Jalan Pasir Tugu, Kampung Inpres, RT 01 RW 05, Cisarua,
Bogor, Jawa Barat, adalah satu dari banyak petani
khat. Dengan lahan tidur seluas 300 meter persegi milik orang lain, Jack membudidayakan tanaman tersebut seorang diri.
"Saya dapat pohon ini tahun 2005. Dikasih lima pohon
beginian dari orang Yaman. Ternyata pas ditanam di sini tumbuh subur," ujarnya saat BNN melakukan kunjungan ke kebun
khat yang digarapnya, Selasa (5/2/2013) siang.
Tak
disangka, pucuk daun pohon tersebut rupanya dicari oleh turis Timur
Tengah, Arab khususnya, untuk dikonsumsi. Menurut mereka, sejumlah
khasiat daun muda itu antara lain penambah vitalitas bagi pria, obat
diabetes, dan obat diare. Atas dasar itulah, keberadaan
khat di Cisarua mulai berkembang. Tak hanya Jack, warga lain mulai berbondong-bondong menanam tanaman
khat yang hingga kini mencapai 3 hektar dan berlokasi terpisah di 55 titik.
Harga satu paket plastik kecil pucuk daun
khat
dari para petani Rp 300.000, paket plastik medium Rp 500.000, dan paket
plastik besar dihargai Rp 1,2 juta. Tak jarang jika musim liburan tiba,
petani
khat bisa meraup untung Rp 3,5 juta per minggunya. Untuk Jack, pekerjaannya menjadi sopir
travel turis asing pun akhirnya hanya menjadi sampingan saja.
"Promosinya relasi saja. Saya kan sopir
travel. Lalu kalau ada turis Arab, kami bawa ke sini. Mereka beli, begitu saja," ujarnya.
Namun, proyeksi usaha Jack dan petani
khat lainnya
tampaknya harus dikubur dalam-dalam. Pascapemberitaan kasus
penyalahgunaan narkotika oleh artis terkenal Raffi Ahmad, BNN memberikan
garis polisi di sejumlah kebun
khat di wilayah Cisarua. Tanaman yang menguntungkan tersebut menurut polisi terbukti mengandung
cathinone, zat narkotika golongan I dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Tanaman khat berbahaya
Pakar
farmasi-kimia Badan Narkotika Nasional, Komisaris Besar Mufti Djusnir,
mengungkapkan, hingga saat ini belum ada penelitian resmi yang
menyatakan bahwa daun
khat memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit. Zat yang ada di
khat hanya terbukti mengandung
chatinone. Dalam batas konsumsi yang wajar, ujar Mufti, pucuk daun
khat tersebut tak memiliki efek negatif. Namun, dalam jumlah konsumsi tertentu, zat
chatinone yang ada dalam daun
khat dapat menimbulkan reaksi layaknya zat
amphetamine, bahan dasar pembuat sabu atau ekstasi, yakni memiliki efek stimulan dalam jangka panjang.
"Padahal
efek itu membuat kerja jantung meningkat, aliran darah meningkat. Kalau
tubuh masih bisa toleransi, masih bisa tahan. Tapi kalau tidak, pasti
jatuh. Artinya, lebih besar negatifnya daripada positifnya," ujar Mufti.
Kini,
Jack hanya pasrah saat BNN memberi garis terhadap "kebun uangnya".
Namun, Jack tak menyerah, pria tiga anak tersebut berniat meminta ganti
rugi kepada BNN atas tanaman
khat yang akan dihancurkan. Ia
meminta BNN agar mengalihkan kebunnya untuk ditanami komoditas lain agar
dia dan petani lain tak mengalami kerugian.
"Harapannya diganti pakai pohon apa saja.
Dihancurin nggak apa-apa. Asal saya
nggak melanggar hukum," ujarnya.
Kepala Humas BNN Kombes Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, pihaknya akan memprogramkan pengembangan alternatif bagi para petani
khat di
Cisarua. Program itu untuk menuntun petani agar tak kembali menanam
tanaman berbahaya dan mengambil keuntungan dari komoditas lainnya.
Namun, Sumirat belum memastikan kapan target program itu tercapai.
Pihaknya harus koordinasi dengan tim pelaksana program tersebut.